Archive for November 2016
Kabel HDD dan CD-ROM
Pertukaran sinyal data hard drive, CD-ROM dan
DVD player dengan pengatur pada satu motherboard dilakukan oleh satu kabel rata
ribbon, seperti halnya floppy drive. Kabel ribbon terjepit keluar dan lebar
kabel tergantung pada tipe interface. Pada pelatihan ini, menggunakan interface
IDE. Kabel ribbon yang digunakan pada buku ini secara fisik mirip dengan kabel
floppy yang dijelaskan di atas namun lebih lebar seperti diperlihatkan pada
gambar dibawah ini.
Pin 1 juga ditandai oleh tepi merah. Namun,
kabel IDE secara khusus memiliki 40 pin dan hanya bisa memiliki dua alat
terpasang seperti juga kabel floppy. Meskipun pada case ini, satu alat harus
diset sebagai master dan yang lain sebagai slave menggunakan jumper. Kabel
kedua disebut IDE 2, juga hanya bisa memiliki satu master dan satu slave.
Konektor kabel dan pencolok, seperti pada kabel floppy, berkunci untuk
pemasangan yang tepat.
Setelah terbiasa dengan kabel ribbon,
komponen ini kini bisa dihubungkan dengan sistem board.
Kabel HDD dan CD-ROM
Kabel Floppy Drive
Pertukaran data floppy drive dengan peralatan
motherboard, termasuk mikroprosesor, melalui kabel ribbon 34 pin. Kabel ribbon
secara khusus terhubung dari konektor jantan/male 34-pin pada bagian belakang
floppy drive menuju konektor jantan/male 34-pin pada motherboard. Steker kabel,
konektor drive, dan pengatur floppy terkunci pada arah yang tepat. Biasanya,
sebuah garis merah pada tepi kabel menunjukkan pin 1 seperti yang ditunjukkan
pada gambar dibawah ini.
Luruskan tepi bergaris merah dengan pin 1
pada permukaan konektor drive atau pengatur drive memastikan lurusan
(alignment) yang tepat.
PERHATIAN:
Pin 1 pada sebagian besar konektor data
floppy umumnya terdapat bersebelahan dengan konektor listrik. Namun, floppy
drive dari pabrik yang berbeda mungkin memilki konektor data dengan posisi yang
terbalik sehingga pin 1 dan kabel merah pada kabel ribbon mengarah menjauhi
konektor listrik. Dan juga, beberapa floppy disk drive tidak jelas menandai
mana yang merupakan pin 1 pada konektor data. Pada kondisi seperti ini, kabel
yang pemasangannya salah akan terlihat jelas ketika power dinyalakan karena
lampu LED floppy drive tiba-tiba menyala dan terus menyala.
Versi BIOS sistem yang kini ada dapat
mendukung hingga dua floppy drive pada satu pengatur melalui pengaturan rantai
kabel daisy. Kabel terjepit keluar pada pin 10 hingga 16 bersilang pada posisi
antara konektor drive tengah dan dengan konektor drive ujung. Ini menghasilkan
lilitan yang memutar konfigurasi pemilihan drive (Drive Select/DS) pada drive
yang terpasang pada bagian ujung konektor kabel ribbon. Lilitan tersebut
terdiri atas 7 kabel data. Fitur ini disebut cable select, secara otomatis
mengkonfigurasi drive pada konektor tengah sebagai Drive B dan drive pada
bagian akhir konektor sebagai Drive A. Hal ini mempermudah pemasangan dan
konfigurasi floppy drive.
Kabel Floppy Drive
Memasang Hard Drive
Secara teknis, hard drive dapat dimasukkan
pada bay manapun pada case komputer. Namun, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan:
- Hard drive, terutama tipe baru dengan kecepatan
7200-rpm dan 10,000-rpm dapat menghasilkan banyak panas. Oleh karena itu,
pastikan bahwa drive ini terletak sejauh mungkin dari hardware yang lain.
- Bila dianggap perlu dapat dipasang pendingin drive,
pastikan bahwa ada ruangan yang cukup.
- Tempatkan
hard drive sejauh mungkin dari power supply. Case yang didesain dengan
buruk mungkin membuat ruangan di bagian bawah power supply untuk
meletakkan hard drive. Tempat ini bukan posisi yang baik bagi hard drive.
Power supply bekerja seperti magnet sehingga dapat merusak data.
- Terakhir,
coba untuk meletakkan hard drive sedekat mungkin dengan bagian depan case.
Yaitu mengambil keuntungan dari efek pendinginan aliran udara yang dibawa
menuju case melalui bagian depan oleh sistem kipas pendingin.
Berikut adalah beberapa saran umum dalam
pemasangan hard drive:
Langkah 1
Atur
jumper hard drive sebagai master, seperti disebutkan sebelumnya.
Langkah 2
Geser
drive pada kisi-kisi drive yang dipilih pada case. Ingat bahwa penutup pada
tempat ini tidak perlu dilepaskan. Case ATX modern umumnya menyediakan bay hard
drive tanpa penutup. Apabila drive tersebut lebih kecil daripada bay, tambahkan
kisi-kisi atau siku-siku untuk membuatnya pas.
Langkah 3
Sekrup
yang ukurannya tepat atau yang terdapat pada kemasan drive. Sekrup drive pada
tempatnya, pastikan untuk tidak memaksa. Kencangkan sekrup pertama-tama dengan
tangan kemudian dengan obeng.
Langkah 4
Pasang
kabel ribbon dan kabel listrik pada hard drive, dengan cara yang sama dengan
floppy drive. Bagaimana cara menghubungkan kabel ribbon akan dibahas pada
bagian yang berikutnya.
Memasang Hard Drive
Memasang hard drive dan
CD-ROM ke dalam case
Bagian ini akan menjelaskan bagaimana cara
memasang hard drive dan CD-ROM ke dalam case.
Sebelum memulainya, pastikan bahwa kabel
interface dapat menjangkau drive pada posisi yang akan digunakan. Untuk drive
IDE/ATA, panjang kabelnya terbatas hingga 45.7 cm (18 inc) atau kadang kurang.
Juga pastikan bahwa kabel listrik dapat mencapai drive dari power supply.
Jangan memasang drive dengan bagian atas di bawah atau terbalik. Pastikan label
drive berada di bagian atas dan papan sirkuit di bagian bawah.
Seting Jumper Master/Slave
Hard drive atau CD-ROM yang dimaksudkan baik
sebagai master ataupun slave dapat dilakukan dengan mengatur jumper.
Satu-satunya pengecualian adalah bila drive diset sebagai “cable select” dan
baik sistem maupun kabel ribbon (pita) mendukung cable select. Dalam hal ini,
master dan slave ditentukan oleh posisi pada kabel data ribbon (pita).
Tergantung pada bagaimana sistem mengatur kabel, jalur pilihan pada kabel
ribbon menentukan dimanakah master dan slave harus dipasang. Baca buku panduan
sistem untuk informasi yang lebih rinci. Pengertian ini hanya berlaku pada
kondisi dimana kedua drive terpasang pada jalur IDE yang sama, dimana CD-ROM
diset sebagai slave. Untuk penampilan yang lebih baik, selalu pasang drive pada
jalur yang berbeda. Hard drive harus terpasang pada jalur IDE primer sebagai master
primer dan CD-ROM pada jalur IDE kedua sebagai master sekunder.
Akan lebih mudah mengkonfigurasi drive-drive
sebelum dipasang kedalam case komputer karena pengaturan jumper membutuhkan
ruangan yang lebih luas. Sebelum mengeset jumper, tentukan tipe dan jumlah
drive yang akan diinstal. Disini diasumsikan bahwa ada dua IDE driver. Seting
jumper seringkali tercetak pada bagian atas drive itu sendiri. Jika tidak, baca
manual. Bagaimanapun keadaannya, gunakan catut berujung jarum atau penjepit
untuk mengatur jumper. Selalu simpan jumper cadangan bilamana dibutuhkan suatu
saat nanti dengan menggantungkannya pada satu pin.
Menggantungkan jumper pada satu pin dapat
dianggap tidak ada jumper, yaitu, tidak ada konfigurasi sirkuit yang terpilih.
Hal ini dikenal sebagai “parking” (memarkir) jumper. Gambar dibawah ini
menggambarkan beberapa macam seting jumper pada drive IDE.
Pada sistem dasar yang hanya memiliki satu
hard drive, set jumper sebagai “master”. Beberapa driver memiliki seting lain yang
disebut “single” (tunggal). Seting ini pada dasarnya menyatakan bahwa drive
tersebut adalah satu-satunya pada saluran IDE tersebut dan bertugas sama seperi
master. Disarankan untuk menggunakan seting ini, bila ada, pada satu sistem
dengan satu hard drive. CD-ROM juga mudah untuk dikonfigurasi. Tetapi, jumper
mungkin diletakkan pada tempat yang berbeda untuk tiap drive dan mungkin
memiliki label yang berbeda. Atur CD-ROM sebagai “master” bila hanya terdapat
satu drive yang tersambung pada saluran IDE kedua.
Memasang hard drive dan CD-ROM ke dalam case dan Seting Jumper Master/Slave
Posted by : RAFtechno
0 Comments
Menghubungkan kabel power supply menuju
motherboard
Setelah berhasil memasang motherboard pada case komputer,
lanjutkan dengan memasang kabel power supply yang tepat. Proses ini cukup mudah
pada ATX karena hanya memiliki satu konektor dan juga berkunci sehingga hanya
pas pada satu cara. Hati-hati
dengan model sistem AT yang lebih lama karena memiliki dua kabel berbeda namun
tampak mirip yang harus dipasang dengan cara tertentu.
Berikut adalah beberapa langkah untuk
menghubungkan kabel power supply dengan motherboard:
Langkah 1
Pada
sistem AT, pertama-tama letakkan dua kabel penting (lead) dari power
supply yang berlabel P8 dan P9.
Langkah 2
Tempatkan
konektor listrik 12 pin yang besar pada motherboard. Biasanya dapat terdapat
pada bagian belakang konektor keyboard.
Langkah 3
Hubungkan
kabel konektor hitam P8 dan P9 pada konektor listrik 12-pin.
Perhatian: pastikan kabel hitam berada di bagian
tengah, di sebelah kanan masing-masing. Bila konfigurasi ini dibalik,
motherboard akan rusak ketika dinyalakan. Tekanan mungkin dibutuhkan untuk
memasukkan konektor. Pada sistem ATX, ada satu konektor 20 pin yang besar (P1)
yang memiliki kunci dan mudah dipasang.
Memasang floppy drive ke dalam
case
Langkah-langkah proses pemasangan floppy drive dapat digunakan
baik untuk drive berukuran 3.5 in maupun 5.25 in. Sebelum memulai pastikan
kabel floppy dan kabel listrik cukup panjang untuk menjangkau drive. Periksa drive telah diletakkan dengan posisi sebelah
kanan lebih tinggi atau nantinya tidak akan bekerja.
Langkah 1
Pilih
bay drive yang akan digunakan untuk floppy drive. Lepaskan lempeng penutupnya
untuk penggunaan nantinya. Bay yang bisa digunakan adalah bay dengan ukuran 3.5
in dan 5.25 in. Pastikan telah memilih bay yang tepat untuk pemasangan floppy
drive. Untuk memasang drive 3.5 in ke dalam bay 5.25 in, dapat menggunakan rak
tambahan/siku-siku (bracket) khusus yang umumnya telah tersedia bersama dengan
floppy drive.
Langkah 2
Tanpa
memasang kabel apapun, masukkan drive ke dalam bay, dan pastikan posisinya
tepat.
Langkah 3
Pilih
sekrup dengan ukuran yang tepat atau gunakan yang telah tersedia bersama dengan
drive. Bila menggunakan siku-siku sebagai penyangga drive, gunakan sekrup untuk
menyatukan drive pada bay. Pertama, kencangkan sekrup dengan tangan, kemudian
gunakan obeng. Pastikan sekrup tidak terlalu kencang, dan hati-hati untuk tidak
melebihi galur atau sekrup menjadi gundul.
Langkah 4
Pasang
kabel listrik dan pita (ribbon) pada drive. Bila drive lain akan dipasang,
langkah ini bisa dilewati. Bila ini dilakukan, maka akan tersedia cukup ruang
untuk bermanuver di dalam case, terutama bila tidak memiliki bay drive yang
dapat dipindah-pindahkan. Kabel drive dan listrik dapat disambung setelah semua
drive telah dipasang.
Langkah 5
Periksa
pekerjaan
Tip Pengujian: Ketahui komponen apa saja yang menyusun
floppy drive A atau B dan bagaimana caranya mengeset agar drive dapat berfungsi
baik sebagai master ataupun slave.
Menghubungkan kabel power supply menuju motherboard dan Memasang floppy drive ke dalam case
Posted by : RAFtechno
0 Comments
Memasang LED, pengunci, dan speaker
Light Emitting Diodes (LED), atau lampu status, adalah indikator
yang sangat berguna untuk mengetahui apakah komponen di dalam komputer menyala
atau bekerja.
Menghubungkan LED umumnya adalah langkah yang
dilakukan setelah motherboard telah terpasang dengan baik. LED yang dapat
dipasang adalah untuk power, turbo, dan hard drive. Daftar berikut memberikan
beberapa tip penting ketika menyambung:
- Turbo
Saat ini turbo adalah
salah satu item yang sudah jarang ditemukan, baik LED turbo maupun tombol turbo, dan kebanyakan case komputer
baru tidak menyertakannya. Bila
suatu case memiliki fungsi ini, LED dapat dihubungkan dengan menyambungkannya
dengan pin yang tepat. Langkah ini dapat dilewati. Kadangkala LED turbo
terhubung dengan komponen yang berbeda, seperti adapter SCSI, apabila berfungsi
sebagai lampu aktivitas drive SCSI.
- LED Power
Pada
sistem yang lebih lama, LED power dapat ditemukan tergabung dengan switch
pengunci sebagai salah satu colokan 5 pin. Periksa label pada motherboard untuk
konektor yang tepat. Untuk menyambungkan LED, sambungkan konektor dengan
colokan yang tepat pada motherboard. Periksa apakah LED sudah tersambung secara
terpisah bila sistem menyediakan sambungan yang berbeda.
- LED hard drive
LED ini tersedia baik
dalam model 2 pin maupun 4 pin. Kadang-kadang,
hanya 2 pin dari 4 pin plug yang benar-benar tersambung. Baca buku panduan untuk prosedur pemasangan.
Pengunci dan speaker merupakan dua kabel
pengantar penting lainnya dan biasanya disambungkan bersamaan dengan LED.
Kesemuanya menggunakan sekelompok konektor dan colokan kecil yang memerlukan
perhatian yang sama untuk pemasangannya.
- Keylock switch (switch pengunci)
switch/tuas pengunci
umum terdapat pada sistem yang lebih lama. Terutama digunakan untuk menghindarkan orang
yang tidak berkepentingan untuk melakukan booting pada komputer dan merubah
seting BIOS. Jarang terdapat pada sistem yang lebih baru. Sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, kebanyakan AT ataupun sistem yang lebih lama
menggabungkan tuas pengunci dengan lampu LED menjadi satu dalam colok ber-pin
5. Pastikan untuk membaca panduan motherboard untuk instruksi yang lebih lanjut
mengenai cara menyambungkan switch/tuas pengunci.
- PC speaker (Speaker PC)
Kebanyakan
case komputer memiliki 4 colokan kabel. Pasang kabel speaker ke dalam colokan
yang tepat dan pastikan terpasang pada pin 1 dan 4.
Memasang LED, pengunci, dan speaker
Memasang Motherboard
ke dalam Casing
Sangat penting untuk memastikan memegang board tersebut
dengan hati-hati pada bagian tepinya. Langkah-langkah berikut merangkum proses
instalasi motherboard:
Langkah 1
Posisikan
lubang pada motherboard dan lubang yang terdapat pada case. Pegang board di
atas case untuk agar lubang pada case
dan motherboard terlihat sejajar. Slot kartu tambahan menjadi penanda yang baik
mengenai pemasangan board yang tepat.
Langkah 2
Masukkan
spacer (pengatur jarak) yang disertakan dengan motherboard hati-hati ke dalam
lubang pada case atau lempengan mount.
Langkah 3
Pasang
pemegang/dudukan plastik ke dalam lubang pada motherboard yang segaris dengan
lubang, lubang yang sangat panjang dan berbentuk seperti kunci sehingga user
dapat menyelipkan sesuatu ke dalamnya. Beberapa case
tidak memiliki eyelet (lubang) namun lebih menggunakan sekrup spacer (penjarak)
metal untuk memegang motherboard pada tempatnya.
Langkah 4
Dengan
hati-hati masukkan board ke dalam case, letakkan sehingga menduduki spacer dan
setiap spacer segaris dengan lubang yang ada pada motherboard.
Langkah 5
Periksa
sekrup yang akan digunakan. Biasakan untuk memasukkan pembersih plastik
(plastic washer) pada setiap sekrup sebelum dipasang. Hal ini akan menghindari
sekrup logam terpasang melebihi putarannya dan nantinya dapat merusak atau
memotong bagian sirkuit di sekitar lubang.
Langkah 6
Kencangkan
board pada case, pertama dengan tangan, dan kemudian dengan obeng. Sekrup hanya
perlu cukup kencang agar board tidak bergoyang di dalam case.
Langkah 7
Periksa
pekerjaan dan yakinkan segalanya berada pada posisi yang benar. Dalam hal ini periksa hal berikut:
- Bagian
belakang motherboard tidak menyentuh bagian apapun pada case.
- Semua slot dan konektor terpasang sempurna dengan
lubang pada bagian belakang case.
- Board terpasang dengan aman pada tempatnya.
- Ketika ditekan pada sisi manapun, board tidak
bergoyang.
Langkah yang disebutkan di atas sangat umum. Beberapa case memiliki fitur tambahan. Setelah cukup terbiasa
dengan merakit PC, beberapa langkah-langkah dapat digabungkan atau dilewati.
Memasang Motherboard ke dalam Casing
Memasang heat sink dan kipas
Kebanyakan mikroprosesor menghasilkan banyak panas yang
dapat menyebabkan permasalahan pada sistem. Satu cara untuk membuang panas dari
prosesor adalah menggunakan heat sink dan kipas pendingin. Pemasangan yang
tepat sangat penting untuk performa unit. Walaupun heat sink dapat dipasang
sebelum memasang chip prosesor pada motherboard, tetap ada kemungkinan rusaknya
pin chip. Kipas yang dipasang sebelum pemasangan CPU hanya bisa dilakukan pada
prosesor Pentium II.
Langkah-langkah memasang heat sink dan kipas pada socket
7 dan prosesor serta tipe socket yang lain :
Langkah 1
Bila kipas CPU
belum terpasang dengan heat sink, maka gunakan sekrup yang disertakan dengan
kipas untuk memasangnya pada heat sink.
Langkah 2
Beberapa setup
menggunakan senyawa heat sink atau pasta termal. Pasang
senyawa heat sink pada permukaan chip. Berikan satu lapisan tipis, cukup untuk
menutup permukaan chip. Senyawa heat sink atau lemak termal meningkatkan kontak
antara permukaan CPU dengan heat sink, yang kemudian akan meningkatkan
pembuangan panas.
Langkah 3
Pasang
heat sink hati-hati. Letakkan heat sink tepat di atas prosesor dan tekan
perlahan-lahan. Heat sink yang kini ada di pasar menggunakan satu set klip pada
kedua sisinya sebagai penahan. Mungkin butuh sedikit paksaan untuk memasang
klip pada tempatnya. Bila posisinya tidak tepat, klip tersebut akan sulit
dimasukkan pada posisi yang benar. Kadangkala butuh beberapa kali untuk
memperoleh posisi yang tepat. Pada kasus yang lain, senyawa heat sink adalah
satu-satunya perekat antara heat sink dengan prosesor.
Langkah 4
Periksa
apakah heat sink tetap memiliki kontak yang baik dengan permukaan chip
prosesor. Biasanya ketika heat sink dipasang terbalik, permukaan chip dan heat
sink menjadi renggang. Bila hal ini terjadi, lepaskan heat sink, putar, dan
coba untuk memasangnya kembali.
Langkah 5
Hapus
kelebihan senyawa heat sink atau pasta termal yang mungkin meluber ke samping
permukaan kontak.
Langkah 6
Dengan
hati-hati pasang kabel listrik kipas pada pin listrik kipas yang terdapat pada
motherboard.
Prosesor yang sudah dalam satu kemasan
biasanya akan disertai dengan kipas dan heat sink yang sudah dipasang. Harganya
mungkin lebih mahal namun lebih nyaman dan aman untuk dipasang. Prosesor yang
sudah terkemas biasanya merupakan prosesor yang merupakan perlengkapan asli
dari pabrik (original equipment manufacture / OEM) dan memiliki jaminan cakupan
yang lebih baik daripada prosesor tanpa kipas dan heat sink.
Memasang heat sink dan kipas
Langkah-langkah Instalasi RAM
Langkah 1
Pertama, putuskan slot mana yang akan digunakan dan
memasang chip SIMM atau DIMM di atasnya. Baik SIMM maupun DIMM memilki kunci,
sehingga hanya memiliki satu arah (pemasangan).
Langkah 2
Masukkan modul DIMM langsung ke dalam slot. Modul SIMM
dimasukkan pada kemiringan dengan sudut 45 derajat.
Langkah 3
Modul memori harus dikunci pada tempatnya. Untuk SIMM,
putar dari posisi miring menuju posisi vertikal. Biasanya akan terjadi sedikit
hambatan, tetapi hal ini adalah normal. Jangan memaksa. Bila terjadi kesulitan,
chip mungkin terbalik. Putar dan coba kembali. Ketika SIMM telah vertikal,
logam kecil atau penjepit plastik harus mengunci (snap) pada tempatnya, menahan
posisi vertikal SIMM pada slot memori.
Pada DIMM, cukup tutup tuas pada kedua sisi. Bila tuas
tersebut tidak tertutup, umumnya karena DIMM tidak masuk sesuai dengan arah
slot atau terbalik. Pada kebanyakan case, bila DIMM telah dimasukkan dengan
benar, tuas akan mengunci pada posisinya tanpa perlu perlakuan lainnya.
Langkah 4
Ulangi langkah 1 hingga 3 untuk modul memori yang
lainnya. Setelah selesai, pastikan bahwa setiap modul telah diposisikan dengan
baik pada slot pada kedua sisinya.
Langkah-langkah Instalasi RAM
Memasang RAM
Ada dua macam modul memory yang digunakan
pada sebagian besar PC. Yaitu kartu memori dua sisi dengan 168 pin (dual inline
memory module / DIMM) dan kartu memori satu sisi dengan 72 pin (Single Inline
Memory Module / SIMM).
Baik DIMMS maupun SIMMS menggunakan sisi
konektor umum yang ada dan sesuai degan slot motherboard yang disebut socket
RAM. Socket RAM yang digunakan untuk kartu DIMM disebut socket DIMM, sementara
yang digunakan untuk kartu SIMM disebut socket SIMM. Bila tiap kartu dimasukkan
ke dalam slot, kedua tepi konektor terhubung dengan jejak keemasan pada
motherboard. Setiap baris emas menunjukkan satu jalur data. Seperti baris emas
yang menuju CPU akan menjalankan bus prosesor, semua baris emas ini juga
menjalankan bus memori. Jalur besar data bus memori digunakan untuk memindahkan
data antara RAM dan CPU.
Mengkonfigurasi Memori
Buku panduan motherboard umumnya memperlihatkan kombinasi
yang mungkin antara tipe DIMM yang bisa dipasang pada sistem. Motherboard baru tidak
menggunakan SIMM. Mungkin dapat ditemukan, sebagai contoh, bahwa socket DIMM
pada peta motherboard dikelompokkan menjadi tiga atau empat bank untuk tiap
satu slot.
DIMM1 dan DIMM2 adalah Bank 0
dan Bank 1. Pada beberapa casing, motherboard memiliki lebih dari dua slot
untuk RAM. Slot ini bisa merupakan DIMM3 dan DIMM4 dan memori Bank-nya adalah
Bank 2 dan Bank 3. Setiap bank memiliki tipe Synchronous Dynamic Random Access
Memory (SDRAM – memori akses acak dinamis yang selaras) manapun, yang umum
digunakan sebagai RAM.
Disarankan untuk menggunakan bank memori dengan kombinasi
yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh buku panduan board. Sebagai contoh,
buku panduan mungkin menyatakan bahwa ukuran memori maksimal adalah 512 MB dan
ukuran untuk masing-masing DIMM dapat berupa 8 MB, 16 MB, 32 MB, 64 MB atau 128
MB. Setiap kombinasi dari ukuran-ukuran yang digunakan tergantung pada memori
yang diperlukan. Bila ukuran DIMM pada motherboard beragam, perlu diperhatikan
untuk meletakkan DIMM dengan ukuran memori terbesar pada bank pertama. Sistem
akan secara otomatis membaca ukuran DIMM pertama dan merekamnya sebagai yang
terbesar. Bila DIMM yang lebih kecil diletakkan pada bank pertama, sistem akan
membacanya sebagai yang paling besar dan mungkin akan gagal dalam mengenali
atau menggunakan kapasitas memori tambahan DIMM yang diletakkan pada bank yang
berikutnya.
Meletakkan modul SIMM sedikit berbeda. Setiap bank memori
SIMM memiliki dua socket. Pengguna harus mengisi bank pertama sebelum bank yang
selanjutnya. Sebagai tambahan, setiap bank harus berisi dengan modul RAM yang
memiliki waktu akses dan ukuran yang sama.
Memasang RAM
Mengatur Voltase CPU
Sangat penting untuk memastikan bahwa voltase yang
digunakan tepat dengan kemampuan prosesor. Sebagian besar CPU sangat spesifik
mengenai kemampuan penerimaan jumlah voltase tertentu. Pentium II dan sebagian
besar CPU yang umum ada saat ini secara otomatis menyesuaikan dengan voltase,
sehingga tidak perlu melakukan pengaturan voltase. Karena ini adalah
perkembangan yang cukup besar, masih perlu dilakukan pengaturan untuk CPU yang
lebih lama. Bila voltase yang dibutuhkan tidak diatur, maka sistem akan
mengalami kerusakan. Dengan sedikit bantuan dari orang yang berpengalaman,
voltase dapat diatur untuk jenis motherboard apapun. Pastikan untuk tetap
ter-ground, periksa spesifikasi CPU, dan ikuti panduan pada motherboard.
Informasi yang diperlukan untuk pengaturan voltase ada
pada bagian “Jumper Setting and Connectors (Seting Jumper dan Konektor)” yang
sudah terdapat panduan pemasangan pada buku panduan. Voltase CPU bervariasi
antara 1.8V dan 3.5V. Permintaan akan
voltase ganda kadang tertera pada beberapa CPU. Berarti bahwa dua
voltase yang berbeda, voltase inti dan voltase I/O, dibutuhkan agar CPU
tersebut dapat berfungsi dengan baik. Keluarga CPU AMD-K6, contohnya,
membutuhkan tenaga listrik dengan voltase ganda untuk beroperasi.
Mengatur Voltase CPU
Memasang CPU
Pemasangan mikroprosesor bukan merupakan proses yang
rumit namun mikroprosesor harus ditangani dengan perhatian lebih.
Ada dua interface utama tipe-tipe CPU yang ada. Yaitu
yang menggunakan tipe socket dan tipe slot.
Socket 7 telah menjadi interface standar, walaupun sistem
yang sekarang digunakan kebanyakan socket yang berbeda. Interface ini telah
digunakan oleh sedikitnya satu generasi chip prosesor Intel Pentium, Pentium I,
begitu pula dengan AMD dan Cyrix, seperti pada Intel P24T, P24D, 80486DX4,
80486DX2/DX/SX-SL, 80486DX2/DX/SX, AMD AM486DX4/DX2/DX,
Cyrix CX486DX2/DX/S, dan 5X86, terpasang pada motherboard
melalui socket model tertentu, yang umumnya disebut sebagai socket 3. Teknologi
ini cukup lama sehingga tampaknya tidak mungkin ditemukan lagi.
Interface tipe slot menggunakan sebuah slot yang mirip
dengan kartu tambahan (ekspansi). Slot 1 adalah interface Sambungan Satu Sisi
(Single Edge Contact/SEC) yang hanya digunakan oleh keluarga prosesor Intel
Pentium II. SEC adalah cartridge yang berisi CPU dan chip penyimpan L2.
Pemasangan CPU berbeda-beda tergantung pada prosesor yang digunakan selain tipe
interface.
Pada bab ini akan diberikan instruksi bagaimana cara
memasang chip socket 7. Tipe interface socket yang lebih baru dikembangkan dari
socket 7, namun berbeda pada jumlah pin yang dimiliki. Teknologi yang lebih
baru, seperti halnya socket A dan socket 370 dipasang menggunakan langka-langah
dasar yang sama seperti socket 7.
Langkah-langkah Memasang CPU
Hampir semua sistem socket 7 memakai socket dengan tenaga
pendorong-nol, umumnya dikenal sebagai “ZIF”. Untuk memasang sebuah socket 7
atau chip yang serupa, ikuti prosedur umum berikut.
Langkah 1
Pertama-tama,
matikan chip dan perhatikan pin-pinnya untuk memastikan bahwa tidak ada yang
rusak. Kesemua pin harus tetap mengarah keluar.
Langkah 2
Letakkan chip
dengan menaruh pin 1 pada chip dan
socket. Perhatikan bahwa pin 1 pada chip tersebut selalu ditandai. Tanda
tersebut mungkin sedikit berbeda untuk chip yang berbeda. Pada socketnya
sendiri, pin 1 umumnya dikenali dari tarikan pada salah satu sisi, angka “1”
yang besar atau kadang panah pada motherboard yang menunjukkan pada sudut
socket tertentu. Sebagaimana biasanya, pastikan dengan panduan motherboard sebagai
panduan tambahan. Luruskan pin 1 pada chip dengan pin 1 pada socket untuk
pemasangan yang tepat. Luruskan pin 1 pada chip dengan pin 1 pada socket untuk
pemasangan yang tepat.
Langkah 3
Setelah memasang
chip, buka socket ZIF. Pindahkan tuasnya agak menjauh dari socket dari posisi
awalnya dan didirikan dalam posisi terbuka. Sedikit hambatan saat angkat tuas
tersebut adalah hal biasa. Ketika sudah terangkat penuh, bagian atas socket ZIF
akan bergeser.
Langkah 4
Dengan socket
yang terbuka, kini adalah saatnya untuk memasukkan prosesor. Luruskan pin 1
dengan arah yang telah dijelaskan pada langkah 2. Masukkan chip prosesor ke
dalam socket sehingga keseluruhan pin masuk ke dalam lubang yang sesuai. Dengan
socket ZIF apapun, pin CPU dapat dengan mudah masuk ke dalam lubang yang tepat
pada socket. Umumnya, chip hanya bergerak dalam satu arah. Hindari memaksa
memasukkan prosesor ke dalam socket karena akan merusak pin.
Langkah 5
Periksa untuk
memastikan tidak ada celah antara bagian bawah chip CPU dengan socket. Bila
terdapat celah maka chip prosesor perlu dipasang ulang.
Langkah 6
Terakhir,
untuk mengamankan chip yang terpasang, dorong tuas dengan hati-hati ke bawah
hingga posisi menutup. Mungkin akan ada sedikit kesulitan, namun tuas dan
socket ZIF masih cukup mudah tertutup.
Memasang CPU
Ketika merakit komputer, perlu membuat daftar untuk semua
komponen dan bagian-bagian yang dibeli. Tidak semua kartu tambahan atau bagian
komputer diberi label secara jelas dengan informasi pabrik. Dengan perincian
ini maka driver piranti atau informasi lain yang dibutuhkan dapat ditemukan
atau didownload. Daftar tersebut termasuk informasi garansi khusus atas tiap
bagian yang dibeli. Pastikan untuk menyimpan perincian mengenai persyaratan
(requirement) pemasangan (instalasi) dan perawatan (maintenace), sehingga
garansi tetap berlaku. Gunakan kotak kecil yang aman untuk menyimpan semua
panduan dan disket ataupun CD yang digunakan selama merakit komputer. Beri
label pada kotak dengan nama yang sesuai dengan identifikasi komputer yang
dimaksudkan, dan letakkan pada tempat yang aman. Bila nantinya memerlukan
informasi apapun, semua dokumen akan mudah ditemukan.
Contoh sebuah formulir inventaris seperti pada gambar
dibawah ini :
Pada laboratorium atau tempat kerja, dimana banyak orang
menggunakan alat yang sama, tidak mungkin untuk menyimpan kemasan asli dan
menyusun kembali bagian-bagian setelah membongkar komputer. Dokumentasi untuk
setiap komponen harus segera dibuat. Sebagai tambahan, menggunakan sebuah
ceklist inventaris sangat membantu dalam
mengidentifikasi peralatan dan bahan yang digunakan. Contoh ceklist seperti yang
terdapat pada Gambar dibawah ini.
Dengan
demikian dapat dipastikan tersedianya
semua komponen yang diperlukan untuk perakitan komputer.
Prosedur Inventarisasi
Pedoman
Keselamatan Lingkungan
Komputer dan peralatan
komputer lainnya pada akhirnya akan tidak dapat digunakan. Ini bisa jadi
disebabkan oleh salah satu alasan di bawah ini:
• Komponen-komponen mulai
lebih sering gagal karena mesinnya sudah tua dan tidak ekonomis.
• Komputer menjadi usang
karena aplikasi yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan semula.
• Mesin yang lebih baru
dengan fitur yang telah dikembangkan menggantikan model yang sebelumnya.
Komputer dan barang-barang
disekitarnya mengandung beberapa material yang tidak ramah lingkungan. Kebanyakan komponen komputer berbahaya atau paling tidak pada
level tertentu mengandung substansi berbahaya. Material buangan
didaftarkan sebagai bahaya karena dikenal berbahaya bagi kesehatan manusia dan
lingkungan ketika tidak diatur secara tepat. Juga dikenal
sebagai limbah beracun, material berbahaya secara tipikal mengandung konsentrat
logam berat yang tinggi seperti cadmium, timah, atau merkuri. Papan sirkuit komputer terdiri dari plastik, logam tertentu,
fiberglass, arsenik, silikon, gallium, dan timah. Monitor Cathoda Ray Tube
(CRT) mengandung kaca, logam, plastik, timah, barium, dan logam bumi yang
jarang. Baterai dari sistem portable bisa mengandung timah, cadmium, litium,
manga alkaline, dan merkuri.
Banyak substansi pembersih
yang digunakan pada perlengkapan komputer juga dapat diklasifikasikan sebagai
material yang berbahaya.
Pedoman lingkungan untuk ruangan server
Di ruangan server, temperatur sangat penting. Server seharusnya tidak pernah berlokasi
dekat pengerjaan pipa atau di sebelah pendingin ruangan. Item-item seperti motor dan mikrowave
dapat menyebabkan gangguan dengan tarikan listrik. Gangguan elektromagnetik
(EMI) seharusnya juga dihindari. Hanya
sirkuit yang terisolasi yang seharusnya digunakan.
Wilayah di sekitar server seharusnya dijaga tetap bebas
dari puing-puing dan dan kekacauan. Idealnya, server seharusnya dikunci di sebuah lemari dinding dengan akses
yang terbatas dan tidak tidak kemungkinan adanya yang ditabrak,
berdesak-desakan, diakses secara langsung, atau diganggu oleh orang yang bukan
administrator.
Temperatur
Dua hal mengontrol temperatur
lingkungan komputer. Selama cuaca dingin, sistem pemanas mempertahankan
temperatur pada level yang nyaman. Ini dapat digunakan untuk kantor terbuka dan
lingkungan ruangan server. Selama cuaca panas, pendingin ruangan memastikan
server tetap berada di bawah temperatur operasi maksimum. Kebanyakan pusat data
perusahaan menggunakan pendingin ruangan selama setahun, untuk
menghindari panas
yang dihasilkan perlengkapan tersebut.
Ketika sebuah server baru diterapkan,
penting untuk mengecek jumlah British Thermal Units (BTUs) yang dikeluarkan
server. Kadangkala
sulit untuk menentukan, karena BTU seringkali berhenti dari spesifikasi server. Teknisi juga harus yakin bahwa
unit pendingin ruangan dapat mendinginkan jumlah agregat BTU. Apabila server adalah rak
berpuncak, teknisi juga seharusnya mengecek untuk memastikan rak itu juga
memiliki ventilasi yang baik. Jika
memungkinkan, rak tersebut seharusnya mengandung beberapa macam pengaturan
udara seperti kipas untuk memastikan server tetap dingin di rak yang tertutup.
Tipikal server akan beroperasi di
jarak berikut ini:
• Temperatur operasi dari 10 hingga 35 derajat
C (50 hingga 95 derajat F)
• Temperatur penyimpanan dari 4.5 hingga 40.6
derajat C (40 hingga 95 derajat F)
• Penghilangan panas maksimum adalah 10.000
BTU/jam
Kelembaban
Kelembaban adalah kualitas lingkungan
lain yang harus diperhatikan agar
sebuah server berfungsi dengan baik. Embun dihasilkan terlampau banyak dari kelembaban di udara yang dapat merusak
komponen elektronik server. Apabila
lingkungan terlampau kering, pembebasan elektrostatis (ESD) mungkin terjadi.
Kebanjiran
Kebanjiran adalah sebuah masalah yang
kritis untuk komputer dan server.
Apabila perlengkapan tidak diselamatkan sebelum banjir, akan rusak atau
seluruhnya tidak dapat digunakan kembali.
Pedoman keselamatan tempat kerja
Posted by : RAFtechno
0 Comments