Archive for Oktober 2016
Jumper
Jumper pada sebuah komputer sebenarnya adalah
connector (penghubung) sirkuit elektrik yand digunakan untuk menghubungkan atau
memutus hubungan pada suatu sirkuit. Jumper juga digunakan untuk melakukan
setting pada papan elektrik seperti motherboard komputer.
Fungsi Jumper ini dalam komputer digunakan untuk
menyeting perlengkapan komputer sesuai dengan keperluan. Pada saat ini
penyettingan lewat Jumper sudah mulai berkurang penggunaannya. Sebab, semua
fungsi setting saat ini sudah menggunakan outo setting sehingga memudahkan
pengguna atau perakit komputer untuk tidak banyak menggunakan Jumper.
Jumper pada komputer biasanya digunakan pada
Motherboard, Harddisk dan Optical Disk, dan pada beberapa VGA Card tertentu.
Jumper
pada Motherboard
1. Jumper Clear CMOS
Jumper CMOS biasanya terletak di dekat Baterai CMOS.
Biasanya terdapat 3 kaki (pin) pada jumper ini. Fungsinya adalah untuk
menyimpan dan me-reset CMOS (sebuah IC program pada Motherboard) pada posisi
default (Setting Awal/Pabrik).
Biasanya pada pin ke 1 dan 2 bila dihubungkan dengan
sebuah Jumper maka CMOS pada posisi normal akan menyimpan setiap settingan yang
kita ubah pada CMOS/BIOS. Dan bila Jumper kita ubah pada posisi 2 dan 3, maka
komputer akan kembali pada posisi default.
Jika kita melakukan setting yang salah terhadap
CMOS/BIOS maka jika terjadi kesalahan yang mengakibatkan komputer tidak bisa
hidup, maka dengan melakukan Clear CMOS komputer akan kembali ke posisi awal
sebelum kita melakukan perubahan pada CMOS/BIOS.
Begitu pula Jumper Clear CMOS ini bisa digunakan
bila komputer tidak bisa menyala akibat kita lakukan perubahan pada hardware,
misalnya processor, tetapi karena CMOS/BIOS telah menyimpan setting pada
komputer yang lama dan tidak mampu membaca processor yang baru saja anda
gantikan maka jumper bisa digunakan.
Jumper ini juga digunakan bila pengguna lupa pada
password yang digunakan pada BIOS. Dengan melakukan Clear CMOS, maka password
yang dibuat akan hilang dengan sendirinya.
2. Jumper Bus Clock/Bus Speed
Jumper ini berfungsi untuk menyeting Bus Clock pada
processor. Pada saat ini, hampir bisa dibilang jumper ini jarang digunakan. Fungsi
setting yang tadinya diatur oleh jumper sekarang sudah dibuat outo atau bisa
disetting lewat BIOS.
Pada gambar diatas adalah salah satu contoh dari
komputer Pentium I, yang terdiri dari Bus 50, 55, 60, 66 dan 75. Bus ini
terdapat pada processor. Disetiap Bus yang kita pilih, ada petunjuk mengenai
penggunaan jumpernya.
3. Jumper Bus Ratio
Seperti halnya jumper Bus Clock/FSB, jumper ini pun
bisa dibilang sudah tidak dipergunakan kembali. Jumper ini adalah ratio
perkalian dari processor. Misalnya processor Pentium I 133 MHz dengan Bus/FSB
66, maka Rationya adalah 2x. Maka kita melakukan setting sesuai dengan petunjuk
yang terdapat pada keterangan baik di Motherboard maupun buku manual.
4. Jumper VGA
Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang
menyediakan VGA onboard beserta Slot VGA sebagai tambahan. Jumper, biasanya
terdiri dari 3 kaki/pin yang digunakan untuk memilih apakah yang digunakan VGA
onboard nya atau Slot VGA. Sama sepert jumper bus clock, jumper ini sudah jarang
dipergunakan dan diganti dengan outo setting, sehingga tanpa melakukan setting
apapun, VGA akan memilih sendiri yang mana yang dipergunakan.
5. Jumper Audio
Jumper Sound, adalah jumper yang dipergunakan untuk
mengaktifkan suara. Jumper ini biasanya terdiri dari 10 pin berjejer dengan pin
nomor 8 kosong. Jika pengguna mengaktifkan Audio di depan Casing, maka
otomatis, soket Audio di casing telah mengaktifkan jumper Audio ini. Tapi bila
tidak, persiapkan sebuah jumper untuk menghubungkan pin nomor 5 dan 6, juga pin
nomor 9 dan 10, sebab bila tidak suara tidak akan keluar sekalipun driver telah
masuk. Dan kejadian ini sering terjadi dimana Audio tidak bisa terdengar dan
orang yang tidak mengerti akan kebingungan dan mengira Sound onboard dari
Motherboard anda mati.
6. Jumper USB Power
Jumper ini ada di hampir semua Motherboard yang
memiliki USB Socket. Jumper ini terdiri dari 3 kaki/pin. Jika tidak dipasang,
maka USB anda tidak akan berfungsi. Jika di pasang pada salah satu kaki,
misalnya pin 1 dengan pin 2 atau pin 2 dengan pin 3, maka akan punya pengaruh
yang berbeda. Yang satu tidak akan bisa mengaktifkan USB di DOS.
7. Jumper Memory/RAM
Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang
memiliki fasilitas 2 jenis Slot memory, misalnya Motherboard yang memiliki slot
memory SDRAM dan DDR1, atau DDR1 dengan DDR2, maka untuk memilih salah satu
slot diperlukan setting jumper memory.
8. Jumper pada Harddisk atau Optical Disk (CDRom,
DVD, dll)
Jumper pada Harddisk dan Optikal Disk biasanya untuk
menentukan status pada harddisk atau optical disk. Status pada harddisk/optical
disk apakah akan dijadikan Master atau Slave.
Hal ini penting di perhatikan melakukan tandem
(penggabungan harddisk dengan harddisk, atau harddisk dengan optical disk pada
satu kabel). Bila status sama-sama master, maka keduanya tidak akan terdeteksi
oleh Motherboard. Karena itu yang satu harus menjadi Master dan yang satu
menjadi Slave.
Pada Motherboard
tertentu, status Slave pada harddisk tunggal (tanpa melakukan tandem) tidak
akan dapat di deteksi oleh Motherboard.
Jumper
Konfigurasi Motherboard
Konfigurasi motherboard, dikenal juga sebagai
pengaturan sistem hardware, adalah hal yang sangat penting. Konfigurasi
motherboard membutuhkan hal-hal berikut:
• memasang
CPU
• memasang
heat sink dan kipas
• memasang
RAM
• menghubungkan kabel power supply pada
konektor listrik motherboard dan sambungkan berbagai konektor lainnya pada
switch (pengatur) yang tepat serta lampu status pada panel depan case.
• Mengeset BIOS sistem
Mengkonfigurasi
Konektor
Mengetahui peta lokasi memungkinkan konfigurasi
motherboard yang tepat untuk konfigurasi (penyusunan/pengaturan) case dan lampu
motherboard pada bagian depan panel case, yang juga disebut bezel atau
faceplate (lempengan muka). Untuk pengaturan disket, selalu ingat bahwa garis
berwarna pada kabel data adalah pin 1. Konektor yang lebih modern sebagian
besar ‘dikunci’ dengan sebuah pin yang
hilang ataupun konektor yang tersumbat, sehingga tidak mungkin melakukan
kesalahan dalam pemasangan. Kebanyakan, kabel berwarna pada kabel listrik
adalah positif sementara kabel berwarna putih atau hitam sebagai ground atau
negatif. Konektor I/O umumnya mengikuti konvensi standar industri. Informasi
yang lebih lanjut dapat diperoleh dari buku panduan motherboard.
Mengkonfigurasi
BIOS
Chip ROM BIOS dan Complementary Metal Oxide
Semiconductor (CMOS, dieja “see-moss”) berisi software yang mengatur dan
merekam konfigurasi master untuk keseluruhan komponen dalam sistem, termasuk
juga yang berada pada motherboard dan seperangkat chip logis. BIOS memiliki
interface (antarmuka) khusus yang dapat diakses setelah uji diagnosa POST
dijalankan. BIOS mengeset komponen-komponen lain seperti halnya tipe hard
drive, CD-ROM, dan setting floppy. Interface BIOS dapat dijalankan dengan
keyboard, atau berupa gambar yang digerakkan dengan mouse. Ketika drive
dilepas, memory diupgrade (diperbarui), atau papan adapter ditambahkan, setup
BIOS perlu diupdate/diperbarui untuk menampilkan/mengenali perubahan
konfigurasi dan kemudian disimpan di dalam chip CMOS.
Mengkonfigurasi
Prosesor
Motherboard harus dikonfigurasi berdasarkan
frekuensi processor yang akan dipasang. Pengaturan ini berbeda untuk setiap
tipe motherboard dan prosesor. Semua spesifikasi berasal dari pabrik dan dapat
ditemukan pada buku petunjuk yang disertakan bersama dengan produk. Secara
khusus, buku panduan motherboard akan menjelaskan bagaimana CPU dengan
frekuensi bus dihubungkan. Pastikan bahwa CPU yang digunakan mendukung
kecepatan bus serta kecepatan clock CPU. Kenyataan bahwa motherboard sesuai
dengan semua kecepatan, tidak berarti bahwa CPU tersebut mampu menjalankan semua
perbedaan/variasi yang dapat dikonfigurasi.
Konfigurasi CPU
Posted by : RAFtechno
0 Comments
Riser
cards
Kartu riser, digunakan ketika komputer di-load penuh.
Secara fisik akan menambah slot sehingga chip ataupun kartu dapat di plug.
Dalam tampilan sederhana, case lebih hemat tempat, kartu diplug ke dalam kartu
riser yang terletak paralel dengan motherboard.
Audio/Modem Riser (AMR), ditunjukkan dalam
Gambar
adalah kartu plug-in untuk motherboard Intel.
AMR mengandung audio dan atau sirkuit modem. Intel menspesifikasi 46-pin tepi
konektor untuk menyediakan interface digital antara kartu dan motherboard. AMR
memiliki semua fungsi analog, atau kode, yang dibutuhkan untuk audio dan atau
operasi modem.
AMR berevolusi menjadi kartu Communications
and Networking Riser (CNR), yang menambah fungsi LAN dan jaringan rumah (home
networking). Kartu CNR ditunjukkan dalam Gambar
CNR adalah interface 30-pin yang
mengakomodasi dua format dan membuat variasi audio/modem dan audio/network
menjadi mungkin dilakukan.
Mobile Daughter Card (MDC) ekuivalen dengan AMR untuk komputer
laptop.
Tipe Bus
Komponen dasar dari komputer saling
dihubungkan menjadi satu dengan jalur komunikasi dinamakan bus. Sistem bus
adalah kumpulan konduktor paralel yang membawa data dan mengontrol sinyal dari
satu komponen ke komponen lainnya. Mengingat bahwa konduktor dalam komputer
modern adalah penjejak metalik (metallic traces) yang terdapat dalam papan
sirkuit.
Terdapat tiga tipe sistem bus yang dapat
diidentifikasikan berdasarkan tipe informasi yang dibawa. Hal ini termasuk bus
alamat, bus data dan bus kontrol.
Bus alamat adalah jalur satu arah (unidirectional pathway).
Unidirectional berarti
informasi hanya bisa berjalan satu arah. Fungsi dari jalur adalah untuk membawa alamat yang dahasilkan dari
CPU ke memori dan elemen I/O dalam komputer tersebut.
Nomer konduktor dalam
bus menentukan ukuran bus address. Ukuran bus address menentukan nomer lokasi
memori dan elemen I/O yang dapat di-address oleh mikroprosesor.
Bus data adalah jalur dua arah (bidirectional) untuk arus data.
Bidirectional
berarti informasi dapat berjalan dalam dua arah. Data dapat mengalir sepanjang
bus data dari CPU ke memori selama operasi penulisan, dan data dapat berpindah
dari memori komputer ke CPU menjelang operasi pembacaan. Bagaimanapun juga,
jika dua peranti menggunakan bus data ini pada waktu yang bersamaan, maka akan
terjadi kesalahan data. Peranti apapun yang tersambung ke dalam bus data harus
memiliki kemampuan untuk menahan keluaran (output)-nya sementara ketika tidak
terlibat dengan aktivitas dengan prosesor. Status ini dinamakan status mengambang
(floating state). Ukuran bus data, diukur dalam bit, mewakili ukuran huruf
suatu komputer. Secara umum, semakin besar bus data, semakin cepat sistem
komputernya. Ukuran bus data normal adalah 8-bit atau 16-bit untuk sistem lama
dan 32-bit untuk sistem baru. Sistem bus 64-bit saat ini masih dalam tahap
pengembangan.
Bus kontrol membawa kontrol dan sinyal timing
yang dibutuhkan untuk mengkoordinasi aktivitas dari keseluruhan komputer.
Sinyal bus kontrol tidak harus terhubung satu sama lain, tidak seperti bus data
dan alamat. Beberapa merupakan sinyal output dari CPU, beberapa lagi merupakan
sinyal input ke CPU dari elemen I/O dalam sistem. Setiap tipe mikroprosesor
merespon terhadap sinyal kontrol set yang berbeda. Sinyal kontrol yang umum
digunakan saat ini adalah sebagai berikut:
- System
Clock (SYSCLK)
- Memory
Read (MEMR)
- Memory
Write (MEMW)
- Read/Write
Line (R/W Line)
- I/O
Read (IOR)
- I/O
Write (IOW)
Jenis port Rear Panel
Selain dari
yang tampak pada motherboard yang dipasang
pada chasing, maka dibagian belakang CPU juga akan tampak beberapa jenis port
dan soket seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
Keterangan dari masing – masing
bagian sebagai berikut :
1. Port
paralel (LPT1 atau LPT2) : Port
bagi peralatan yang bekerja dengan transmisi data secara paralel. Contoh
peralatannya adalah printer dan scanner.
2. Port
Serial (Com 1, Com 2) : Port
bagi peralatan yang bekerja dengan transmisi data secara serial. Contoh
peralatan yang menggunakan port ini adalah mouse dan modem.
3. Port
AT/PS2 : Umumnya
digunakan untuk masukan konektor keyboard dan mouse.
4. Port
USB (Universal serial bus) : Port
bagi peralatan yang bekerja dengan transmisi data secara serial. Contoh
peralatan yang menggunakan port ini adalah camera digital, scanner, printer
USB, handycam, dan peraltan tambahan eksternal.
5. Port
VGA : Port yang
berhubungan langsung dengan layar. Port ini terdapat pada motherboard yang
menggunakan chipset VGA on board atau menggunakan VGA card yang diletakkan pada
slot AGP.apabila didalam motherboard belum terdapat port VGA maka harus
menambah VGA Card.
6. Port
Audio : Port
yang berhubungan langsung dengan peraltan audio, misalnya tape, radio, speaker,
atau mikrofon. Motherboard sekarang sudah banyak yang menggunakan chipset audio
on-board.
7. Port
LAN : Port yang
dihubungkan dengan kabel LAN/jaringan yang menggunakan kabel konektor jenis
RJ45. Port ini sudah terdapat pada motheboard, karena seringkali chipset
motherboard sudah memberikan fasilitas LAN on-board pada motherboardnya.
Riser cards
Slot
Ekspansi
Slot Ekspansi adalah stopkontak dalam
motherboard komputer yang menerima papan sirkuit tercetak (printed circuit
board). Slot Ekspansi juga dikenal dengan nama soket. Semua komputer memiliki
slot ekspansi yang membuat peranti tambahan dapat dihubungkan ke dalam
komputer. Peranti tersebut termasuk kartu video, kartu I/O, dan kartu suara
(sound card).
Terdapat beberapa tipe slot ekspansi di dalam
motherboard. Nomer dan tipe slot ekspansi dalam komputer akan menentukan
kemungkinan ekspansi di masa mendatang. Gambar dibawah ini
menunjukkan perbedaan dalam tipe slot. Slot ekspansi yang paling umum digunakan
meliputi ISA, PCI dan AGP.
Industry Standard Architecture (ISA) adalah
slot ekspansi 16-bit yang dikembangkan oleh IBM. ISA mentransfer data dengan
motherboard pada 8 MHz. Slot ISA menjadi tidak terpakai. Alat
ini digantikan oleh slot
PCI dalam sistem yang baru. Bagaimanapun juga, kebanyakan manufaktur
motherboard masih mengikutkan satu atau dua slot ISA untuk kompatibilitas
kembali dengan kartu ekspansi yang lama. Tahun 1987, IBM memperkenalkan bus
Extended ISA (EISA) 32-bit, yang memuat chip Pentium. EISA menjadi cukup
dikenal di pasar PC.
Peripheral Component Interconnect (PCI) adalah slot bus lokal
32-bit yang dikembangkan oleh Intel. Sejak intel menggunakan
motherboard pada 33 MHz, slot bus PCI menawarkan peningkatan yang signifikan
melampaui slot ekspansi ISA maupun EISA. Dengan bus PCI, tiap kartu tambahan
(add-on card) akan mengandung informasi yang akan digunakan oleh prosesor untuk
mengkonfigurasi kartu tersebut secara otomatis. Bus PCI adalah satu dari tiga
komponen yang diperlukan untuk plug-and-play.Tujuan utama bus PCI adalah untuk
memungkinkan akses langsung ke CPU untuk peranti seperti memori dan video.Slot
ekspansi PCI adalah yang paling umum digunakan dalam motherboard yang ada
sekarang ini.
Accelerated Graphics Port (AGP) dikembangkan
oleh Intel. AGP didedikasikan untuk bus dengan kecepatan tinggi yang digunakan
untuk mendukung kebutuhan akan software grafik. Slot ini disediakan untuk
adapter video. AGP adalah port grafik standar dalam semua sistem yang baru.
Pada motherboard yang dilengkapi AGP, slot AGP tunggal digunakan untuk adapter
display dan slot PCI dapat digunakan untuk peranti yang lain. Sedikit lebih
pendek dari slot PCI yang berwarna putih, slot AGP biasanya memiliki warna
berbeda dan terletak satu inci dibawah slot PCI. AGP 2.0 terkini menetapakan
interface yang mendukung 1x dan 2x kecepatan pada 3.3V dan 1x, 2x dan 4x
kecepatan pada sinyal 1.5V. AGP 3.0 adalah spesifikasi paling baru yang dapat
menentukan skema sinyal baru untuk 4x dan 8x kecepatan pada tingkat sinyal .8V.
AGP 3.0 mengirimkan lebih dari 2.1 GB/detik dari bandwidth (lebar pita) untuk
mendukung aplikasi yang penuh dengan grafik, termasuk foto dan video digital.
Slot Ekspansi
EPROM,
EEPROM, and Flash ROM
ROM adalah cara paling umum digunakan untuk
menyimpan program tingkat-sistem yang harus tersedia dalam PC setiap saat.
Contoh yang paling umum adalah program sistem BIOS. Program BIOS disimpan dalam
ROM yang dinamakan sistem BIOS ROM. Dengan memiliki program ini dalam ROM yang
disimpan secara permanen berarti menyediakan data ketika power dinyalakan. Oleh
karena itu, PC akan dapat menggunakannya untuk mem-boot up sistem.
EPROM dan EEPROM adalah chip ROM yang dapat
dihapus dan diprogram ulang. Erasable programmable read-only memory (EPROM)
adalah tipe khusus dari programmable read-only memory (PROM) yang dapat dihapus
dengan menggunakan sinar ultraviolet yang dilewatkan melalui jendela tembus
pandang diatas chip. Karena chip ROM memiliki instruksi yang dapat membuat
peranti berfungsi dengan baik, kadangkala harus diprogram ulang atau diganti
ketika instruksi untuk peranti yang diupgrade dibutuhkan. Tidak seperti EPROM,
chip EEPROM dapat dihapus dengan menggunakan voltase listrik normal yang lebih
tinggi daripada menggunakan sinar ultra violet. Ketika sistem BIOS termuat
dalam EEPROM, maka dapat diupgrade dengan menjalankan instruksi tertentu.
Flash ROM adalah chip EEPROM spesial yang
dapat dikembangkan sebagai hasil teknologi pengembangan EEPROM. Toshiba menciptakan
istilah untuk kemampuan chip dapat dihapus dalam waktu sekejap atau sangat
cepat. Flash ROM mengatur BIOS pada kebanyakan sistem baru. Flash ROM ini dapat
diprogram ulang dibawah penggunaan kontrol software khusus. Meng-upgrade BIOS
dengan menggunakan software khusus dikenal sebagai flashing. BIOS
diimplementasikan dalam flash memory yang dikenal dengan nama plug-and-play
BIOS, dan hal tersebut mendukung piranti plug-and-play. Chip tersebut mengambil
data ketika komputer dimatikan sehingga informasi secara permanen disimpan.
Flash memory lebih murah dan lebih powerfull daripada teknologi chip EEPROM.
EPROM, EEPROM, dan Flash ROM
BIOS
Chip Read-only memory (ROM) terletak di dalam motherboard. Chip
ROM mengandung instruksi yang dapat diakses secara langsung oleh mikroprosesor.
Tidak seperti RAM, chip ROM mengambil kembali apa yang terkandung didalamnya
meskipun komputer dimatikan. Isi ROM tidak dapat dihapus atau diubah dengan
cara normal. Transfer data dari ROM lebih lambat daripada RAM, tapi lebih cepat
daripada disk apapun. Beberapa contoh chip ROM dapat ditemukan dalam motherboard
termasuk BIOS ROM, electrically erasable programmable read-only memory
(EEPROM), dan Flash ROM.
Basic Input/Output
System (BIOS)
Basic input/output system (BIOS) memiliki instruksi dan data dalam
chip ROM yang mengontrol proses boot dan hardware komputer. BIOS kadang disebut
juga firmware. Chip ROM yang mengandung firmware dinamakan
chip ROM BIOS, ROM BIOS, atau disederhanakan menjadi BIOS. Biasanya letak BIOS
dalam motherboard sudah ditandai. Sistem BIOS ini merupakan bagian yang sangat
penting dalam komputer. Jika CPU dikatakan sebagai otak komputer, sistem BIOS
adalah jantung dari sistem. BIOS akan menentukan hard drive apa yang telah
diinstal user, dimana ada atau tidak 3.5 inci floppy drive, memori macam apa
yang diinstal dan banyak bagian penting lainnya dari sistem hardware pada waktu
startup. BIOS bertanggung jawab untuk melayani hubungan antara software operasi
komputer dan berbagai komponen hardware yang mendukungnya. Beberapa tanggung jawab
berikut termasuk:
- Hosting
program setup untuk hardware
- Mengetes sistem dalam proses yang
dinamakan POST
- Mengkontrol
semua aspek dalam proses boot
- Mengeluarkan
kode kesalahan audio dan video ketika ada masalah selama POST
- Menyediakan instruksi dasar untuk
komputer agar dapat mengatur peranti dalam sistem
- Menemukan dan mengeksekusi kode
BIOS apapun dalam kartu ekspansi
- Menemukan
volume atau sektor boot dari drive manapun untuk memulai sistem operasi
- Memastikan kesesuaian antara
hardware dan sistem
BIOS mudah terlihat letaknya karena ukurannya
lebih besar dari pada kebanyakan chip lainnya. Seringkali memiliki label
plastik mengkilau yang memuat nama manufakturer, nomer serial chip, dan tanggal
produksi chip. Informasi ini sangat penting ketika tiba waktunya dalam memilih
chip untuk proses upgrade.
BIOS
Motherboard
Motherboard adalah saraf pusat (otak) dalam
sistem komputer. Motherboard juga dapat dideskripsikan sebagai dual prosesor
atau single prosesor. Gambar dibawah ini menunjukkan motherboard dengan single
prosesor. Kebutuhan dalam kecepatan memproses semakin meningkat. Prosesor
tunggal (single prosesor) tidak selalu bisa memenuhi kebutuhan tersebut,
terutama dalam lingkungan jaringan perusahaan. Motherboard dengan dual prosesor
biasanya diinstal untuk sistem operasi jaringan yang lebih tinggi tingkatannya
seperti Windows 2000.
Motherboard juga dikenal sebagai sistem board
atau papan utama (main board). Semua hal dalam sistem yang terhubung dalam
komputer, dikontrol atau dikendalikan oleh motherboard untuk berkomunikasi
dengan peranti yang lainnya dalam sistem. Sistem board adalah papan sirkuit tercetak (printed circuit board)
yang paling besar. Setiap sistem akan
memiliki satu. Sistem board biasanya merupakan tempat dari beberapa komponen
berikut ini:
- CPU
- Circuit
pengontrol
- Bus/adapter
- RAM
- Slot
ekspansi untuk board tambahan
- port
untuk peranti ekternal
- Complementary
Metal-Oxide Semiconductor (CMOS, dibaca C moss)
- Read
Only memory (ROM) lainnya
- chip
BIOS
- support chip yang memiliki fungsi
yang bervariasi
Jika komputer menggunakan case desktop,
sistem board akan terletak didasar case komputer. Jika komputer menggunakan
case tower, sistem board biasanya akan terletak di satu sisi secara vertikal.
Semua komponen yang terhubung ke dalam unit sistem akan terkoneksi secara
langsung dalam sistem board.
Form Factor Motherboard
Papan sirkuit tercetak (printed circuit board) dibuat dari bahan
fiberglass. Papan sirkuit ini akan dilengkapi soket dan berbagai macam bagian
elektronik, termasuk chip yang berbeda jenisnya. Chip
dibuat dari sirkuit yang sangat kecil dan berbentuk kotak silikon. Silikon
adalah bahan yang sama dengan bahan kimia dan berstruktur seperti pasir. Chip
memiliki ukuran yang bervariasi, namun kebanyakan berukuran seperti perangko.
Chip juga dikatakan sebagai semikonduktor atau sirkuit terintegrasi. Kabel
individual dan konektor yang disolder dengan tangan digunakan dalam sistem
board lama dan telah digantikan dengan aluminium atau tembaga tercetak dalam
papan sirkuit. Peningkatan ini secara signifikan telah mengurangi secara
drastis waktu yang biasanya dibutuhkan untuk merakit PC, dan juga telah
mereduksi biaya dari pabrik kepada konsumen. Gambar dibawah ini
menunjukkan komponen dari motherboard ATX dan bagaimana semuanya dapat
digabungkan menjadi satu.
Motherboard biasanya dideskripsikan dari
faktor penyusunnya (form factor). Form factor akan mendeskripsikan dimensi
fisik dari sebuah motherboard. Dua jenis form factor yang sering digunakan
adalah motherboard Baby AT dan motherboard ATX. Sebagian besar dari sistem yang
baru menggunakan form factor (faktor bentuk) motherboard ATX. Motherboard ATX
sebenarnya mirip dengan Baby AT kecuali beberapa peningkatan berikut ini:
- Slot ekspansi tersusun paralel dengan bagian board
yang lebih pendek, sehingga membuat lebih banyak tempat untuk komponen
lainnya.
- CPU dan RAM terletak di sebelah power supply.
Komponen ini mengkonsumsi lebih banyak power sehingga membutuhkan lebih
banyak pendinginan oleh kipas power supply.
- Port integrasi I/O dan konektor mouse PS/2 juga
termasuk di dalam motherboard.
- Mendukung operasi 3.3 volt dari ATX power supply
Motherboard biasanya juga dideskripsikan
berdasarkan tipe interface mikroprosesor, atau soket yang ada disana.
Motherboard dapat dideskripsikan sebagai Soket 1, Slot 370 dan sebagainya. Slot
1 adalah generasi pertama dari ATX. Soket tunggal 370 adalah generasi kedua
ATX.
Komponen
Motherboard
Komponen yang ditemukan didalam motherboard
dapat bervariasi tergantung dari umur motherboard dan level integrasinya.
1. Chipset
Motherboard
Chipset motherboard menentukan kompatibilitas
(kesesuaian) dari motherboard dengan beberapa komponen sistem lainnya yang
sangat vital. Hal ini juga akan menentukan performa dan keterbatasan
motherboard. Chipset akan terdiri dari grup sirkuit mikro yang terkandung dalam
beberapa chip terintegrasi atau satu atau dua chip terintegrasi Very Large
Scale Integration (VLSI). VLSI adalah chip yang memiliki lebih dari 20,000
sirkuit. Chipset akan menentukan hal-hal sebagai berikut:
- Jumlah
RAM yang dapat digunakan oleh motherboard
- Tipe chip
RAM
- Ukuran
dan kecepatan cache
- Tipe dan
kecepatan prosesor
- Tipe slot
ekspansi yang dapat diakomodasi motherboard
Motherboard
Posted by : RAFtechno
0 Comments
Backup
hardware
Tape drive biasanya digunakan sebagai peranti untuk
backup data pada disk drive server jaringan. Peranti tape (pita) dikenal karena
perfomanya yang tahan lama. Performa tersebut sebagian disebabkan karena
mekanisme drive tape yang terdapat pada
beberapa sistem.
Ada beberapa macam peranti tape yang menggunakan beberapa
format tape berbeda untuk menyimpan data. Kebanyakan drive tape juga dapat
mengkompresi (memadatkan) data sebelum disimpan di dalam tape. Kebanyakan rasio
kompresinya adalah 2:1. Hal ini menggandakan kapasitas penyimpanan tape.
Quarter Inch
Cartridge (Cartridge Seperempat Inci)
Di tahun 1972, 3M menciptakan Quarter Inch Cartridge
(QIC, dibaca quick). QIC adalah salah satu standar tape. Seperti tampak pada
namanya, tape yang digunakan pada QIC selebar satu-seperempat inci. Ada banyak
versi QIC tape drives setelah beberapa tahun. QIC tape drive pertama menempel
pada pengatur floppy disk pada komputer. Versi yang lebih baru dapat ditempatkan
pada port paralel komputer. Selain itu versi belakangan menggunkaan interface
hard disk drive IDE. Standar QIC membatasi kapasitas penyimpanan dan digunakan
hanya pada server jaringan tingkat-masukan (entry-level).
Travan
Cartridge Tape
Imation Company, pecahan dari keluaran terdahulu
(spin-off) 3 M, memperkenalkan standar Travan cartridge tape pada 1994. Travan
berbasis teknologi QIC. Dalam kebanyakan kondisi, ia dapat membaca dan juga
menulis sesuai dengan beberapa QIC tape cartridge, atau mampu membaca QIC
cartridge. Travan tape drive memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih tinggi
daripada QIC tape drives yang lebih lama. Kebanyakan standar yang digunakan
pada Travan tape drive adalah kompresi hardware. Hal ini akan membebaskan
beberapa prosesor server, membuatnya mampu melakukan proses lain pada waktu
bersamaan. Travan tape drive mampu mem-back up server jaringan kelas bawah
(low-end), namun relatif lambat. Kecepatan backup sekitar 1 MBps.
8mm Tape (Pita
8mm)
Exabyte Corporation mempelopori teknologi pita yang
digunakan pada pita 8 mm. Teknologi ini menggunakan pita yang sama dengan pita
video 8mm dan sistem pindai putar
(helical scan) yang digunakan pada VCR. Teknologi pita 8mm Mammoth adalah
perkembangan dari teknologi pita 8mm asli dengan kapasitas penyimpanan yang
lebih tinggi dan kecepatan transfer yang lebih tinggi.
Advanced
Intelligent Tape
Teknologi Advance Intelligent Tape (AIT) awalnya
dikembangkan oleh Sony dan diperkenalkan pada tahun 1996. Teknologi AIT
menggunkan pita 8mm yang menggunakan hardware perekam pindai putar (helical
scan) seperti pada VCR. Pita AIT memiliki memori pada cartridge pita. Ini
dikenal sebagai Memory-In-Cassette (MIC). MIC menyimpan catatan pita untuk
memfasilitasi penempatan tempat sebuah file pada sebuah sistem pemulihan. Untuk
informasi lainnya mengenai teknologi AIT, lihat web site Forum AIT pada http://www.aittape.com/.
Digital Audio
Tape
Standar pita Digital Audio Tape (DAT) menggunakan pita
audio digital 4 mm untuk menyimpan data dalam format Digital Data Storage
(DSS). Kini terdapat empat standar DDS yang berbeda. Gambar 6 merangkum standar
pita DAT.
Media penyimpanan selain RAM, CD rom dan DVD rom
a. Format DVD dan
drivers
DVD adalah salah satu tipe cakram optik yang menggunakan
diameter 120 mm yang sama seperti CD. DVD tampak seperti CD, namun kapasitas
penyimpanannya jauh lebih tinggi. DVD dapat merekam pada kedua sisi dan
beberapa versi komersialnya dapat mendukung dua lapisan tiap sisinya. Ini dapat
menghasilkan lebih dari 25 kali kemampuan simpan CD.
DVD awalnya digunakan untuk Digital Video Disc. Saat
teknologi ini dikembangkan pada dunia komputer, bagian video hilang dan kini
hanya disebut sebagai D-V-D. Forum DVD didirikan tahun 1995 dengan tujuan untuk
berbagi dan menyebarkan ide dan informasi mengenai format DVD dan kemampuan,
perkembangan, serta penemuan teknisnya. Forum DVD memulai penggunaan istilah
Digital Versatile Disc. Kini, baik istilah Digital Versatile Disk dan Digital
Video Disk diterima oleh masyarakat.
Ada dua tipe media yang dikembangkan untuk DVD termasuk
plus dan minus. Forum DVD mendukung media DVD dengan penghubung seperti DVD-R
dan DVD-RW. Media ini disebut Minus R atau Minus RW. Perserikatan DVD +RW, www.dvdrw.com, didirikan tahun 1997. Persekutuan DVD +RW mengembangkan
standar plus. Termasuk DVD+R dan DVD+RW. Plus dan minus memang membingungkan
hingga saat ini. Di tahun 2002 drive diperkenalkan mendukung baik media tipe
plus maupun minus.
Bagaimana DVD-ROM Bekerja
Seperti CD, data disimpan dalam bentuk lekukan dan
tonjolan pada permukaan reflektif tiap disket DVD. Cekungan tersebut disebut
lubang, dan tonjolan sebagai bidang.
Ketika data dibaca, sinar dari laser menabrak melewati
lubang. Bidang terletak pada bagian bawah cakram. Lubang akan memantulkan lebih
sedikit sinar, sehingga dibaca oleh DVD drive sebagai 0. Bidang memantulkan
lebih banyak sinar, sehingga dibaca sebagai 1. Keduanya akan membentuk bahasa
biner yang dipahami oleh komputer.
Kecepatan, Waktu Akses, dan Kecepatan Transfer
Satu spesifikasi DVD drive adalah kecepatan. Semakin
cepat cakram berputar, semakin cepat data ditransfer menuju memori komputer.
Kecepatan DVD dinyatakan oleh angka dengan sebuah “x” setelahnya. Sebagai
contoh, sebuah DVD berkecepatan 12 berlabel 12x. Semakin besar nilainya,
semakin tinggi kecepatan putarnya.
Dua spesifikasi penting lainnya adalah waktu akses dan
kecepatan transfer data. Waktu akses adalah secepat apakah data yang dicari
oleh user dapat ditemukan dan diposisikan oleh laser. Kecepatan transfer data
adalah kecepatan komputer dalam mentransfer informasi menuju memori.
Tingkat kecepatan DVD untuk drive eksternal akan berbeda.
Lihat dokumentasi pabrikan untuk informasi lanjut.
Spesifikasi lainnya yang langsung atau tidak langsung
mempengaruhi kecepatan, waktu akses atau kecepatan transfer adalah waktu
pencarian, memori tersembunyi, tipe interface, dan perbaikan kesalahan.
Format DVD dan drivers
Posted by : RAFtechno
0 Comments